Depok Perkuat Garda Pelayanan: Nakes Diberi Pelatihan Khusus untuk Tangani Korban Kekerasan dan TPPO

Table of Contents

Pemerintah Kota Depok melalui Dinas Kesehatan Kota Depok (Dinkes) mengambil langkah nyata dalam memperkuat perlindungan bagi korban kekerasan dan perdagangan manusia. Tidak lagi sekadar merespon luka fisik, Dinkes kini menyiapkan tenaga kesehatan (nakes) yang mampu memberi penanganan holistik — termasuk aspek psikologis dan pendampingan sosial. 

Pelatihan Intensif untuk Nakes dari 38 Puskesmas dan 4 RS

Pada November 2025, Dinkes menggelar pelatihan “Pelayanan Kesehatan bagi Korban KTPA dan TPPO” dalam dua angkatan: gelombang pertama pada 9–13 November, dan gelombang kedua pada 10–14 November. Peserta terdiri dari nakes terpilih dari 38 puskesmas serta 4 rumah sakit di Kota Depok. Dengan demikian, upaya ini menjamin bahwa di seluruh titik layanan kesehatan, petugas telah mendapat pelatihan khusus untuk menangani korban. 

Materi pelatihan dirancang komprehensif: bukan hanya perawatan luka atau pemeriksaan medis — tetapi juga manajemen trauma, penanganan psikososial, serta prosedur rujukan dan pendampingan korban. Pendekatan ini diharapkan memberikan penanganan awal yang tepat, serta mendukung pemulihan korban secara holistik. 

Respons atas Meningkatnya Kasus KTPA dan TPPO

Tren meningkatnya kekerasan terhadap perempuan dan anak (KTPA) serta kasus perdagangan manusia (TPPO) di Kota Depok mendorong perlunya respons lintas sektor — dan sektor kesehatan memegang peranan penting. Kepala Dinkes, Mary Liziawati, menegaskan bahwa penyembuhan korban tidak boleh hanya sebatas fisik: korban juga membutuhkan lingkungan aman, layanan profesional, dan empati dari petugas kesehatan saat mereka mencari pertolongan. 

Mary mengingatkan bahwa korban trauma berat sering kehilangan kepercayaan diri, bahkan sulit membuka diri. Oleh sebab itu, penanganan awal yang tepat — tidak menimbulkan trauma tambahan — penting untuk mendukung proses pemulihan. “Setiap korban berhak mendapat layanan yang aman, profesional, dan penuh empati,” ujar Mary. 

Harapan: Layanan Kesehatan Ramah Korban dan Sistem Rujukan Siap

Dinkes berharap pelatihan ini memperkuat sistem respons terhadap korban di layanan kesehatan — dari puskesmas sampai rumah sakit — serta memperkuat mekanisme rujukan bila korban memerlukan layanan lanjutan. Langkah ini diharapkan menciptakan lingkungan yang lebih aman, adil, dan manusiawi bagi seluruh masyarakat Depok. 

Dengan demikian, saat warga Depok menghadapi situasi kritis — korban kekerasan atau TPPO — mereka dapat menemukan layanan kesehatan yang bukan saja menangani fisik, tapi juga mendukung pemulihan psikologis dan sosial.

Posting Komentar