Tragis di Majalengka: Penyimpangan Seksual Terungkap Sebagai Motif Pembunuhan Anak 11 Tahun
Majalengka, Jawa Barat – Kasus kematian seorang bocah laki-laki berinisial MR (11) yang jasadnya ditemukan di toilet sebuah masjid di Desa Sadasari, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka, akhirnya menguak motif yang menggelisahkan. Polres Majalengka menyatakan bahwa pelaku berinisial G (24) ditangkap pada Senin (20/10) sekitar pukul 16.30 WIB di wilayah Kota Majalengka.
Dalam konferensi pers yang digelar pada Selasa (21/10/2025), Kapolres Majalengka, AKBP Willy Andrian, mengungkap bahwa motif pembunuhan itu adalah perilaku penyimpangan seksual yang spontan. Pelaku diketahui berkeliling kawasan untuk mencari korban pada Sabtu (18/10) lalu, kemudian membujuk korban yang tengah bermain sepeda dengan iming-iming uang sekitar Rp700 ribu agar mau diajak ke toilet masjid. Saat korban menolak dan berusaha melawan, pelaku marah lalu melakukan kekerasan yang mengakibatkan kematian.
Korban ditemukan tewas dengan luka di kepala dan memar di leher, hasil otopsi sementara memperkuat dugaan penganiayaan yang disertai unsur kekerasan seksual. Satreskrim Polres Majalengka bergerak cepat, berhasil menangkap pelaku dalam waktu kurang dari 48 jam setelah penemuan korban.
Kapolres menegaskan bahwa pihaknya akan menindak tegas setiap kejahatan yang menimpa anak-anak dengan penanganan yang profesional, transparan, dan berkeadilan. Pelaku dijerat Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan serta Undang-Undang No. 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak. Ancaman hukuman maksimal 15 tahun atau bahkan seumur hidup menanti.
Kasus ini bukan hanya mengguncang masyarakat Desa Sadasari dan Majalengka, tetapi juga menjadi peringatan keras akan rentannya anak-anak terhadap predator seksual yang mencari kesempatan dalam situasi yang seolah aman — bahkan di tempat ibadah. Diperlukan kerja sama antara masyarakat, tokoh agama, aparat keamanan dan lembaga perlindungan anak untuk memperkuat penjagaan, edukasi dan tindakan preventif agar tragedi serupa tak terulang.

Posting Komentar