Tim Gabungan Lanjutkan Penyelidikan Kasus Pelajar Bunuh Diri di Garut, Pihak Sekolah Belum Diverifikasi Bullying
Kasus tragis seorang pelajar berusia 16 tahun asal Kecamatan Bayongbong, Garut, yang ditemukan tewas bunuh diri pada pagi hari Senin, 14 Juli 2025, masih terus diselidiki secara menyeluruh. Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XI Provinsi Jabar, Aang Karyana, menyatakan bahwa tim gabungan yang dibentuk sejak awal sudah bekerja secara intensif. Tim tersebut melibatkan berbagai instansi, mulai dari kepolisian, pemerintah daerah sampai pemerintah pusat, termasuk Kementerian HAM dan Kementerian Pendidikan. Hasil investigasi nantinya akan diumumkan oleh Gubernur Jawa Barat.
Keluarga korban sebelumnya menuding sang pelajar mengalami perundungan di sekolah setelah dituduh melaporkan teman-temannya yang merokok vape. Dugaan ini diperparah oleh kabar bahwa korban tidak naik kelas, yang turut memberi tekanan psikologis. Namun pihak sekolah melalui Kepala SMAN 6 Garut, Dadang Mulyadi, membantah adanya bullying dan menyebut penyebab utama adalah nilai yang tidak memenuhi standar, bukan intimidasi di lingkungan sekolah.
Meski demikian, hingga Jumat (25/7/2025), keluarga korban belum menyampaikan laporan resmi kepada Polres Garut. Kepala Satuan Reserse Kriminal AKP Joko Prihatin menjelaskan bahwa meskipun belum ada laporan resmi, penyelidikan tetap berjalan bersama tim gabungan.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) turut menyampaikan temuan penting, seperti beberapa teman korban dilaporkan mengalami trauma dan stres akibat kejadian ini, sehingga menunjukkan adanya dampak sosial yang luas
Posting Komentar