Bandung Catat 9.784 Kasus HIV, Lonjakan Karena Pemeriksaan Masif

Table of Contents

 


Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bandung mencatat 9.784 kasus positif HIV hingga Juli 2025. Angka ini menunjukkan peningkatan tahunan sebesar 20–30 persen, menurut data resmi dari Dinas Kesehatan Kota Bandung. 

Menurut Pelaksana Tugas Kepala Dinkes Kota Bandung, Sony Adam, lonjakan tersebut bukan semata akibat meningkatnya penyebaran, melainkan karena upaya screening HIV yang sangat masif di berbagai fasilitas kesehatan di kota itu—mulai dari puskesmas hingga rumah sakit umum maupun klinik swasta. Ia menyebut, “Hampir semua pelayanan kesehatan di Kota Bandung melakukan skrining. Jadi kasus yang sebelumnya tersembunyi sekarang tertangkap.” 

Pende­teksian dini yang terjadi dianggap sebagai langkah penting untuk membuat para penyintas HIV mendapatkan akses pengobatan yang tepat. Sony menegaskan, keberhasilan penanganan kasus ini ditentukan oleh kepatuhan terhadap pengobatan. “Yang penting ketahuan, diberikan edukasi, mau berobat, lalu menjalani hidup normal,” jelasnya. 

Sony juga menyampaikan bahwa tantangan terbesar bukanlah menyembunyikan jumlah kasus, melainkan menghadapi stigma sosial terhadap penyintas HIV. Menurutnya, penderita harus diberikan edukasi agar dapat disiplin menjalani obat, sehingga efek buruk terhadap kesehatan dan dampak sosial bisa ditekan.

Untuk menekan penyebaran HIV, Dinkes Bandung juga gencar memberikan edukasi kesehatan berjenjang kepada masyarakat, terutama kalangan muda. Media sosial dimanfaatkan sebagai kanal utama penyebaran konten edukatif mengenai perilaku seksual sehat dan arti penting skrining dini. Upaya ini menjadi bagian dari pendekatan promotif-preventif, kuratif, dan rehabilitatif dalam penanganan HIV.

Posting Komentar